Sabtu, 21 Juli 2012

Kekasih Anak Mama, Bisakah Bertahan?


Kekasih Anak Mama, Bisakah Bertahan?

Kekasih "anak mama"? Salah satu tipe pria yang harus kaum perempuan pikirkan kembali ketika menjalin cinta dengannya. Mengapa? Pria yang termasuk dalam kategori ¨anak mama¨ akan selalu menilai kepribadian dan sikap perempuan berdasarkan tolak ukur kesempurnaan sang ibunya.

     Di satu sisi, pria yang menomor satukan ibunya merupakan kriteria pasangan idaman. Bagaimana tidak, pria seperti ini akan sangat menghargai dan menjaga perasaan wanita. Namun di sisi lain Anda harus dihadapkan dengan sifatnya yang selalu membandingkan Anda dengan ibunya.
     Baik itu masakan, penampilan, nada bicara, bahkan pria "anak mama" pun sering meminta pertimbangan, dan tidak bisa jauh dari ibunya. Dilema, satu kata yang bisa menggambarkan bagaimana kondisi Anda jika menjalin cinta dengan "anak mama". Ingin sekali menyampaikan keberatan namun khawatir menyinggung perasaan pasangan atau lebih parah lagi, perasaan Ibu mertua.
Hadapi situasi "anak mama" ini dengan cara berikut ini :

1. Pahami latar belakangnya
Ada baiknya memahami latar belakang mengapa pasangan Anda bisa menjadi seorang "anak mama". Kebanyakan penyebabnya adalah masa lalu yang berat untuk dihadapi ibu dan pasangan Anda. Bisa juga karena sang ibu cemburu karena kehadiran Anda dalam kehidupan anaknya sehingga beliau khawatir akan kehilangan peran dalam kehidupan buah hatinya.

2. Dekatilah sang ibu mertua
Jangan sampai membuat pasangan harus memilih antara Anda atau ibunya. Lebih baik lakukan pendekatan dengan ibunya, bisa dengan mencari tahu masakan kesukaan pasangan Anda, cerita masa kecilnya, dan sesekali melakukan kegiatan bersama ibunya. Tunjukkan bahwa Anda mencintai dan menyayangi buah hatinya serta tidak ingin mengambil alih perannya.

3. Berikan tanggung jawab
Jelaskan pada pasangan, bahwa Anda senang dengan sikapnya yang bertanggung jawab pada sang ibu. Tetapi ia akan menjadi kepala keluarga bagi Anda sehingga harus mengenal tugas untuk keluarga barunya kelak. Jangan langsung memberikannya tanggung jawab, sedikit demi sedikit dan biarkan ia beradaptasi.

4. Diskusi hanya berdua
Pasangan masih sering melibatkan pendapat ibunya ketika sedang menghadapi masalah dengan Anda? Cobalah jelaskan pada pasangan, bagaimana Anda menghargai pendapatnya sebagai kepala rumah tangga. Berikan penjelasan, jika Anda terlalu sering menanyakan pendapat pada ibunya, apakah tidak akan membebani pikiran ibunya dengan masalah rumah tangga Anda berdua?
Mintalah pasangan untuk meluangkan waktunya hanya untuk Anda. Bisa berlibur berdua atau sekedar makan malam. Anda juga bisa sesekali mengalah dengan memberikan waktu luang menemani ibu mertua, berkunjung ke arisan atau kegiatan lainnya. Pasangan Anda akan sangat senang dan lebih menghargai Anda tentunya.

Kekasih "anak mama", walaupun identik dengan sifat manja dan membanding-bandingkannya dengan sang ibu. Namun bukan berarti tidak bisa menjadi kekasih yang baik bagi Anda.



0 komentar:

Posting Komentar