Senin, 09 Juli 2012

7 Dampak Negatif Softdrink


Softdrink memang sudah terkenal diseluruh dunia, mungkin yang paling mendunia adalah coca cola dan pepsi. Bahkan restoran cepat saji menyediakan minuman ini untuk paket hematnya. Softdrink sering membuat banyak orang ketagihan karena rasanya yang manis, warnanya yang menarik dan sensasi segar yang diberikan karena penyajiannya yang biasanya dingin. Walaupun enak, segar, menarik dan bikin ketagihan, ternyata banyak sekali bahaya yang mengintai dibalik sekaleng softdrink. Softdrink mengandung 3 bahan yang seharusnya sesedikit mungkin kita konsumsi, bahkan tidak sama sekali. 3 bahan tersebut adalah pewarna, pemanis dan pengawet (semuanya buatan). Inilah yang membuat softdrink patut kita hindari. Tapi kandungan softdrink yang berbahaya lainnya nggak cuma itu lho, mau tau lebih banyak? kalau gitu lanjut bacanya…

Dampak buruk softdrink bagi tubuh:

1. Menimbulkan kecanduan

Bukan cuma kopi dan teh aja yang mengandung kafein, tapi softdrink juga. Kandungan kafein inilah yang membuat orang jadi kecanduan. Jika kita sudah punya kebiasaan minum minuman yang mengandung kafein, maka ketika kita tidak minum efeknya adalah sakit kepala, gugup, menggigil bahkan depresi. Ya termasuk minum teh juga. Namun dalam kasus teh, konsumsi kafein dapat kita minimalkan dengan mengatur tingkat kekentalannya.

2. Kerusakan gigi

Softdrink memang mengandung kadar gula yang tinggi, namun bukan ini faktor utama penyebab kerusakan gigi. Salah satu perusahaan softdrink pernah membuat pembelaan mengenai hal ini. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa berhubung produk mereka adalah minuman maka kontak dengan gigi sangat sedikit, jadi produk tersebut tidak berbahaya untuk gigi. Kalau dipikir-pikir ada benernya juga menurut saya. Tapi sekali sekali faktor utama penyebab kerusakan gigi bukan kandungan gula. Yang berperan disini adalah kandungan asam dan kapasitas bufferingnya (bahan berfungsi menetralkan asam). Softdrink merupakan minuman yang bersifat asam dengan pH sekitar 3,4 (tingkat keasaman paling tinggi adalah 1). Asam dapat melarutkan (mengerosi) email dan dentin gigi, menurut penelitian adanya kapasitas buffering justru dapat meningkatkan daya erosi asam. Jika hal ini terus berlangsung, maka akan mengakibatkan melemahnya struktur yang pada akhirnya menyebabkan menipisan lapisan keduanya. Selain itu, email yang tererosi dapat membuat gigi berlubang dan perubahan warna pada gigi. Softdrink bukan hanya disukai orang dewasa, tapi anak-anak juga doyan. Untuk itu jauhkan anak-anak kita dari softdrink sejak dini.

3. Obesitas

Seperti yang sudah disinggung diatas, softdrink mengandung kadar gula yang tinggi. Badan Kesehatan AS merekomendasikan kadar gula diet 2000 kalori adalah 10 sendok teh, dan softdrink mengandung gula lebih banyak dari itu. Obesitas disebabkan karena gula berlebih akan disimpan sebagai lemak dalam tubuh. Lemak-lemak tersebut akhirnya disimpan di perut, paha, betis, lengan dan lokasi-lokasi lainnya, bahkan jantung. Selain itu kandungan gula dalam softdrink juga bukanlah gula murni. Aspartam merupakan pemanis buatan yang paling sering digunakan untuk softdrink. Sebuah artikel yang dirilis oleh University of Texas menunjukkan Aspartame berkaitan pada obesitas. Proses stimulasi pada otak menyebabkan keinginan untuk mengkonsumsi yang manis dan memicu kelebihan karbohidrat. Kalau sudah obesitas, bisa kebayang dong penyakit apa saja resikonya….

4. Meningkatkan resiko terkena penyakit

Sebenarnya nggak perlu ditanya deh berapa banyak penyakit yang bisa mampir ke tubuh kita jika kita mengkonsumsi softdrink terlalu banyak dan terus menerus. Selain obesitas, kandungan gula dalam softdrink dapat menyebabkan penyakit diabetes dan jantung. Aspartam sendiri dapat berpotensi mengakibatkan toksisitas pada saraf dan mengganggu endokrin. Pemanis yang berlebihan akan membuat hati bekerja lebih keras. Kandungan natriumnya akan menyebabkan kerusakan ginjal dan hati juga. Belum lagi masalah pencernaan karena kafein dan gula yang tinggi akan memperlambat proses pencernaan sehingga metabolisme tubuh jadi terganggu. Sifat softdrink yang asam akan mempengaruhi lambung untuk memproduksi asam lambung lebih banyak sehingga menyebabkan gangguan lambung. Sifatnya yang asam juga dapat melarutkan aluminium pada kaleng (jika disimpan dalam waktu lama), sehingga logam ini dapat masuk kedalam tubuh kita dan berpotensi menimbulkan penyakit alzhaimer, penyakit saraf dan penyakit lainnya. Karena sifatnya yang asam juga, softdrink akan mengendapkan limbah asam dan menumpuknya disekitar sendi dan organ tubuh lainnya. Hal ini mengakibatkan potensi terkena kanker dan radang sendi meningkat. Belum lagi bahan-bahan sintetis yang terdapat didalamnya.

5. Melarutkan kalsium dalam tubuh

Minuman dengan bubbles (gelembung) mengandung Phosphoric acid, yang dapat mengurangi kadar kalsium dalam darah. Kalsium adalah komponen kunci dalam pembentukan tulang. Dengan kurangnya Kalsium dalam waktu yang lama dapat melemahkan massa dan kekuatan tulang. Ini berarti, minum soda dan minuman berkarbon meningkatkan resiko menderita Osteoporosis.

6. Impotensi

Bagi yang udah menikah (terutama), yang satu ini musuh bebuyutan dah. Lagi-lagi penyebabnya adalah kandungan aspartam dalam softdrink. Hasil studi di Denmark menunjukkan laki-laki yang mengonsumsi 1 liter atau lebih soft drink setiap hari bisa berbahaya bagi spermanya. Laki-laki yang sering mengonsumsi soft drink menghasilkan sperma 30 persen lebih rendah dibandingkan yang tidak mengonsumsi soft drink.

7. Meningkatkan agresivitas pada remaja

Hasil penelitian teranyar dilaporkan dalam jurnal online Injury Prevention. Survei dilakukan terhadap 1.878 remaja berusia 14-18 tahun dari 22 sekolah negeri di Boston, AS.  Ribuan remaja tersebut diminta meminum beberapa kaleng minuman nondiet bersoda yang telah dikonsumsi selama seminggu terakhir. Minum empat kaleng dianggap rendah, dan lima atau lebih diklasifikasikan tinggi.  Hasilnya 35 persen masuk kategori tinggi, sementara lainnya hanya minum tak lebih dari tiga kaleng soda. Kemudian para ilmuwan itu menyelidiki hubungannya yang berpotensi melakukan perilaku kekerasan.  Anak-anak muda ditanya apakah mereka pernah melakukan kekerasan terhadap teman, saudara laki-laki atau perempuan, atau pasangan, dan apakah mereka juga membawa pistol atau pisau.  Secara keseluruhan, konsumsi minuman ringan yang sering dikaitkan dengan sembilan sampai 15 persen mungkin meningkatkan perilaku agresif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran tingkat kekerasan meningkat, mulai 27 hingga 58 persen. Penelitian yang dipimpin Dr Sara Solinick dari University Of Vermont, New York, AS, mengatakan bahwa ada hubungan yang signifikan dan kuat antara minuman ringan dan kekerasan.

Softdrink bukanlah minuman yang baik bagi kesehatan karena tidak ada kandungan gizi didalamnya. Selain itu efek langsung yang terasa setelah meminum softdrink adalah kita akan merasa semakin haus karena untuk memproses gula dalam softdrink memerlukan sejumlah besar air dan ini membuat tubuh kita malah kekurangan cairan. Harganya mahal tapi nggak bermanfaat, mending beli air mineral gelasan yang cuma 500 perak. So, bagaimana? Masih berminat minum softdrink?

Sumber

0 komentar:

Posting Komentar